Halaman

Translate

Rabu, 24 April 2013

Fungsi Fungsi yang Ada pada dBASE

1. Fungsi Integer berfungsi untuk membulatkan suatu bilangan
Sintaks :
INT (Ekspresi Numerik)
Contoh :
.? int(7.9)
7
.X=7.5
7.5
.? int(-2.1)
-2
.? int(X+2)
9

2. Fungsi String berfungsi untuk mengubah numerik menjadi karakter.
Sintaks :

STR ( [] [desimal])
Contoh :
.? str(15.49345)
15
.? str(15.500001)
16

Panjang : Panjang ekspresi numerik termasuk titik desimal
Desimal : Posisi desimal dalam ekspresi

3. Fungsi Substring berfungsi untuk mengambil beberapa karakter
Sintaks :
SUBSTR ( [] [number of chr])
Contoh :
.store “UNIVERSITAS GUNADARMA” TO NAMA
.? substr(NAMA,13)
GUNADARMA
.? substr(“1853 4780 21245”,6,2)
47

4. Fungsi Val berfungsi untuk merubah karakter menjadi Numerik
Sintaks :
VAL (ekspresi karakter)
Contoh :
.? val(“ABCD”)
0
.? val(“12.456”)
12.456
.? val(“123ABC”)
123

5. Fungsi Length berfungsi untuk menghitung panjang karakter
Sintaks :
LEN (ekspresi karakter)
Contoh :
.? len(“XYZ”)
3
.? len(“1234567”)
7
6
.? len(“ABC DE”)
6

6. Fungsi Log berfungsi untuk menghitung logaritma natural
Sintaks :
LOG (ekspresi karakter)
Contoh :
.? log(10)
2.30

7. Fungsi Round berfungsi untuk pembulatan numerik (sampai desimal angka)
Sintaks :
ROUND (ekspresi karakter, )
Contoh :
.? round(1.234567,2)
1.23
.? round(1.237654,2)
1.24

8. Fungsi Space berfungsi untuk membuat karakter blank sebanyak ekspresi numerik
Sintaks :
SPACE(ekspresi numerik)
Contoh :
.? “Halo”+space(5)+”Bandung”
Halo Bandung
.Kosong=4
.? “Univ”+space(Kosong)+”Gunadarma”
Univ Gunadarma

9. Fungsi SQRT berfungsi untuk mencari akar dari suatu ekspresi numerik
Sintaks :
SQRT (ekspresi numerik)
Contoh :
.? sqrt(16)
4
.store 100 to B
.? sqrt(B)
10

10. Fungsi Trim berfungsi untuk menghilangkan spasi yang terdapat di ujung karakter
Sintaks :
TRIM(ekspresi karakter)
Contoh :
.? trim(“Saya “)
Saya
.? trim(” saya ”)
saya
.? trim(“Halo “)+”Bandung”
HaloBandung


* Fungsi Tanggal
CDOW()  ; Menampilkan nama hari dari suatu tanggal.
CMONTH() ; Menampilkan nama bulan dari suatu tanggal.
DOW() ; Menampilkan angka urut hari dari suatu tanggal.
MONTH() ; Menampilkan angka urut bulan dari suatu tanggal.
DAY() ; Menampilkan angka tanggal dari suatu tanggal.
DATE() ; Menampilkan tanggal dari sistem.
YEAR() ; Menampilkan angka tahun dari suatu tanggal.
TIME() ; Menampilkan waktu dari sistem.
* Fungsi Konversi Data
CTOD() ; Mengkonversikan data karakter menjadi data tanggal.
DTOC() ; Mengkonversikan data tanggal menjadi data karakter.
ASC() ; Mengkonversi data karakter ke kode ASCII numerik.
CHR() ; Mengkonversi data numerik ke karakter ASCII.
STR() ; Mengkonversi data numerik ke data karakter.
VAL() ; Mengkonversi data karakter ke tipe numerik.
* Fungsi Matematika
ABS() ; Menghasilkan nilai absolut.
EXP() ; Menampilkan nilai perpangkatan.
INT() ; Membulatkan ke bawah suatu angka.
LOG() ; Menghasilkan logaritma biasa.
MAX() ; Menghasilkan bilangan terbesar dari sekumpulan bilangan.
MIN() ; Menghasilkan bilangan terkecil dari sekumpulan bilangan.
ROUND() ; Membulatkan suatu bilangan sampai digit tertentu di belakang desimal.
SQRT() ; Mencari akar pangkat dua dari suatu bilangan.
* Fungsi Karakter
AT() ; Menghasilkan posisi dari substring terhitung dari karakter yang paling kiri
LEFT() ; Menghasilkan sejumlah karakter dari kiri.
RIGHT() ; Menghasilkan sejumlah karakter dari kanan.
LEN() ; Menghasilkan panjang suatu karakter.
LOWER() ; Mengubah karakter dalam string menjadi huruf kecil.
UPPER() ; Mengubah karakter dalam string menjadi huruf besar.
LTRIM() ; Menghapus spasi kosong di sebelah kiri suatu string.
RTRIM() ; Menghapus spasi kosong di belakang suatu string.
SPACE() ; Membuat spasi kosong.
REPLICATE() ; Mengulang suatu karakter.
SUBSTR() ; Mengambil suatu karakter dalam suatu string dari posisi yang ditentukan.
TRIM() ; Menghapus spasi kosong yang terdapat di belakang suatu string.
STUFF() ; Mengganti atau menyisipkan substring ke dalam string karakter.
TRANSFORM() ; Menampilkan data dalam format yang ditentukan sebelumnya.

Baca Juga :
  1. Lirik Lagu Green Day - The Forgotten [Theme Song Breaking Dawn Part 2]
  2. Lyric Lagu Simple Plan - Welcome to My Life
  3. Lyric Lagu Simple Plan - Shut Up
  4. Lyric Lagu Simple Plan - Untitled
  5. Download Browser Google Chrome Terbaru
  6. Download Browser Mozilla FirefoxTerbaru
  7. Cara Membuat Blog di Blogspot/Blogger
  8. Mempercepat Koneksi Internet 3 Kali Lipat dengan Browser Firefox
  9. Cara Mempercepat Koneksi Internet di Warnet
  10. 10 Great Motivation
  11. Cara Mempercepat Koneksi Internet pada Windows 7
  12. Perbedaan KBps dengan Kbps
  13. Kumpulan URL Link Situs Keamanan Website
  14. Download Free All Game House dari A - Z
  15. PERBEDAAN HECKER DAN CRACKER
  16. Motivasi Untuk Orang yang Tidak Ingin Miskin

Senin, 08 April 2013

SUKU ASMAT

Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.
Suku Asmat review
Suku Asmat adalah nama dari sebuah suku terbesar dan paling terkenal diantara sekian banyak suku yang ada di Papua, Irian Jaya, Indonesia. Salah satu hal yang membuat suku asmat cukup dikenal adalah hasil ukiran kayu tradisional yang sangat khas. Beberapa ornamen / motif yang seringkali digunakan dan menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat adalah mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa disebut mbis. Namun tak berhenti sampai disitu, seringkali juga ditemui ornamen / motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon, yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematian. Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.
Keagamaan
Masyarakat Suku Asmat beragama Katolik,Protestan,dan Animisme yakni suatu ajaran dan praktek
keseimbangan alam dan penyembahan kepada roh orang mati atau patung. Bagi Suku Asmat ulat sagu
merupakan bagian penting dari ritual mereka.Setiap ritual ini diadakan,dapat dipastikan,kalau banyak sekali
ulat yang dipergunakan.
Kepercayaan Dasar
Adat istiadat suku Asmat mengakui dirinya sebagai anak dewa yang berasal dari dunia mistik atau gaib yang
lokasinya berada di mana mentari tenggelam setiap sore hari. Mereka yakin bila nenek moyangnya pada
jaman dulu melakukan pendaratan di bumi di daerah pegunungan. Selain itu orang suku Asmat juga percaya
bila di wilayahnya terdapat tiga macam roh yang masing-masing mempunyai sifat baik, jahat dan yang jahat
namun mati. Berdasarkan mitologi masyarakat Asmat berdiam di Teluk Flamingo, dewa itu bernama
Fumuripitis. Orang Asmat yakin bahwa di lingkungan tempat tinggal manusia juga diam berbagai macam roh
yang mereka bagi dalam 3 golongan.
  • Yi – ow atau roh nenek moyang yang bersifat baik terutama bagi keturunannya.
  • Osbopan atau roh jahat dianggap penghuni beberapa jenis tertentu.
  • Dambin – Ow atau roh jahat yang mati konyol.


Kehidupan orang Asmat banyak diisi oleh upacara-upacara. Upacara besar menyangkut seluruh komuniti
desa yang selalu berkaitan dengan penghormatan roh nenek moyang seperti berikut ini :
  • Mbismbu (pembuat tiang)
  • Yentpokmbu (pembuatan dan pengukuhan rumah yew)
  • Tsyimbu (pembuatan dan pengukuhan perahu lesung)
  • Yamasy pokumbu (upacara perisai)
  • Mbipokumbu (Upacara Topeng)


Suku ini percaya bahwa sebelum memasuki surga, arwah orang yang sudah meninggal akan mengganggu
manusia. Gangguan bisa berupa penyakit, bencana, bahkan peperangan. Maka, demi menyelamatkan
manusia serta menebus arwah, mereka yang masih hidup membuat patung dan menggelar pesta seperti pesta
patung bis (Bioskokombi), pesta topeng, pesta perahu, dan pesta ulat-ulat sagu.

Mata Pencaharian
Orang-orang Asmat merasa dirinya bagian dari alam. Karena itulah mereka sangat menghormati dan menjaga alam sekitarnya bahkan, pohon di sekitar tempat hidup mereka dianggap menjadi gambaran dirinya. Batang pohon menggambarkan tangan. Buah menggambarkan kepala. Akar menggambarkan kaki.

Sehari-hari orang Asmat bekerja di lingkungan sekitarnya, terutama untuk mencari makan. Anak-anak harus membantu orangtuanya. Mereka mencari umbi, udang, kerang, kepiting, dan belalang untuk dimakan. Sementara itu para bapak menebang pohon sagu serta berburu binatang di hutan. Bahan makanan yang sudah terkumpul dimasak oleh para ibu. Selain punya tugas memasak, para ibu juga mempunyai tugas menjaring ikan di rawa-rawa.

Ukiran Kayu Suku Asmat

Karya ukir kayu khas Suku Asmat adalah salah satu kekayaan budaya nasional yang sudah memiliki nama bagi para turis asing. Karakteristik ukiran Suku Asmat mempunyai pola yang unik dan bersifat naturalis. Dari pola-pola itu terlihat kerumitan cara membuatnya sehingga membuat karya ukir mereka bernilai tinggi dan cukup banyak diminati para turis asing.

Dari segi model, ukiran Suku Asmat sangat beragam, mulai dari patung manusia, perahu, panel, perisai, tifa, telur kaswari, sampai ukiran tiang. Suku Asmat biasanya mengadopsi pengalaman dan lingkungan hidup sehari-hari sebagai pola ukiran mereka, seperti pohon, perahu, binatang, orang berperahu, dan lain-lain.

Masyarakat Asmat terdiri dari 12 sub etnis, dan masing-masing memiliki ciri khas pada karya seninya. Begitu juga dengan kayu yang digunakan, ada juga perbedaannya. Ada sub etnis yang menonjol ukiran patungnya, ada yang menonjol ukiran salawaku atau perisai, ada pula yang memiliki ukiran untuk hiasan dinding dan peralatan perang.

Yang paling istimewa dan unik adalah bahwa setiap karya ukir tidak memiliki kesamaan atau duplikatnya karena mereka tidak memproduksi ukiran berpola sama dalam skala besar. Jadi, kalau kita memiliki satu ukiran dari Asmat dengan pola tertentu, itu adalah satu-satunya yang ada karena orang Asmat tidak membuat pola sama dalam ukirannya. Bentuk boleh sama, misalnya perisai atau panel, tetapi soal pola pasti akan berbeda. Itulah keunikan ukiran Suku Asmat.

Mengenal Suku Asmat merupakan wahana tersendiri akan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Suku Asmat merupakan salah satu ikon budaya Indonesia yang menjadi nilai tersendiri untuk dikembangkan menjadi surga pariwisata di kawasan timur Indonesia. Suku Asmat memiliki ragam budaya dan seni pertunjukan yang luar biasa. Setiap wisatawan yang datang ke wilayah Suku Asmat pastilah akan disuguhkan suatu fenomena alami yang menyatu dengan lingkungan alamnya yang masih perawan. Sungguh suatu petualangan yang sulit untuk dilupakan.
TARIAN DAERAH


Tarian perang atau Tari Tarian perang atau Tari Tobe adalah tarian tradisional Suku ASMAT, tarian perang/tari tobe sering digunakan apabila ada upacara-upacara adat tertentu.Dahulu tari Tobe dilakukan ketika kepala suku memerintahkan rakyat untuk pergi berperang.Kini tarian perang menjadi tari resmi penyambutan tamu.Tarian ini dilakukan oleh 16 penari laki-laki dan 2 penari perempuan.Mereka menari dengan iringan tifa dan lantunan lagu-lagu perang pembangkit semangat.
Tari ini memang dimaksudkan untuk mengobarkan semangat para prajurit.Penari biasanya mengenakan busana tradisional dengan manik-manik penghias dada, rok terbuat dari akar bahar, dan daun-daun yang disisipkan pada tubuh. Pakaian penari merupakan salah satu bukti kecintaan masyarakat Papua pada alam.







Makanan Pokok
Makanan Pokok orang Asmat adalah sagu,hampir setiap hari mereka makan sagu yang dibuat jadi bulatan-bulatan yang dibakar dalam bara api.Kegemaran lain adalah makan ulat sagu yang hidup dibatang pohon sagu,biasanya ulat sagu dibungkus dengan daun nipah,ditaburi sagu,dan dibakar dalam bara api.Selain itu sayuran dan ikan bakar dijadikan pelengkap. Namun demikian yang memprihatinkan adalah masalah sumber air bersih.Air tanah sulit didapat karena wilayah mereka merupakan tanah berawa.Terpaksa menggunakan air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Sistem Teknologi

Sistem teknologi dari suatu suku bangsa ataumasyarakat masih sederhana, karena dilihat dari dasar-dasar, bahan-bahan, carapembuatan dan tujuan pemberian. Peralatan hidup terdiri dari :

a       Alat produksi

Berdasarkan macam bahan mentahnya maka berupaalat-alat batu, tukang, kayu, bambu dan logam. Menurut K.T Oakley dalam budayaberjudul ”Man The Tool Maker”, teknik pembuatan alat-alat batu adalah dengan :pemukulan (Percussion Hacking), penekanan (Presure Feaking), pemecahan(Chipping) dan penggilingan (Glinding). Alat-alat produksi dalam masyarakattradisional dibedakan menurut fungsi dan lapangan pekerjaannya. Berdasarkanfungsinya, alat-alat produksi berupa alat potong, alat tusuk, alat menyalakanapi, alat pukul dan sebagainya. Berdasarkan lapangan pekerjaannya, alat-alatproduksi berupa alat ikat, alat tenun, alat pertanian, alat menangkap ikan, dansebagainya.

b       Senjata

Senjata dalam kebudayaan tradisional dibedakannmenurut fungsi dan pemakaiannya. Menurut fungsinya dapat berupa alat potong,alat tusuk, senjata lepas. Sedang menurut pemakaiannya senjata digunakan untukberburu, berperang dan sebaginya.
c        Wadah

Dalam budaya masyarakat tradisional, wadahdigunakan untuk menyimpan, emnimbun dan membawa barang. Berdasarkan bahanmentahnya wadah tersebut terbuat dari kayu, bambu, kulit kayu, tempurung dantanah liat. Ada pula yang terbuat dari serat-serat seperti keranjang.

Selain tempat penyimpanan, wadah digunakan untukmemasak atau membawa barang (transportasi)


Kondisi Alam
Wilayah yang mereka tinggali sangat unik.Dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai.Wilayah yang ditinggali Suku Asmat ini telah menjadi Kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Asmat dengan 7 Kecamatan atau Distrik.Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3000-4000 milimeter/tahun.Setiap hari juga pasang surut laut masuk kewilayah ini,sehingga tidak mengherankan kalau permukaan tanah sangat lembek dan berlumpur.Jalan hanya dibuat dari papan kayu yang ditumpuk diatas tanah yang lembek.Praktis tidak semua kendaraan bermotor bisa lewat jalan ini.Orang yang berjalan harus berhati-hati agar tidak terpeleset,terutama saat hujan.
Pertentangan
Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya dibawa ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh penduduk untuk dimakan bersama. Mereka menyanyikan lagu kematian dan memenggalkan kepalanya. Otaknya dibungkus daun sago yang dipanggang dan dimakan. Namun hal ini sudah jarang terjadi bahkan hilang resmi dari ingatan.
Persebaran
Suku asmat tersebar dan mendiami wilayah disekitar pantai laut arafuru dan pegunungan jayawijaya, dengan medan yang lumayan berat mengingat daerah yang ditempati adalah hutan belantara, dalam kehidupan suku Asmat, batu yang biasa kita lihat dijalanan ternyata sangat berharga bagi mereka. Bahkan, batu-batu itu bisa dijadikan sebagai mas kawin. Semua itu disebabkan karena tempat tinggal suku Asmat yang membetuk rawa-rawa sehingga sangat sulit menemukan batu-batu jalanan yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak, palu, dan sebagainya.
Kampung Asmat
Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.
Ciri Fisik
Penduduk Asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang khas,berkulit hitam dan berambut keriting. Tubuhnya cukup tinggi. Rata-rata tinggi badan orang Asmat wanita sekitar 162cm dan tinggi badan laki-laki mencapai 172cm.
Pola Hidup
Satu hal yang patut ditiru dari pola hidup penduduk asli suku asmat,mereka merasa dirinya adalah bagian dari alam, oleh karena itulah mereka sangat menghormati dan menjaga alam sekitarnya, bahkan, pohon disekitar tempat hidup mereka dianggap menjadi gambaran dirinya. Batang pohon menggambarkan tangan, buah menggambarkan kepala, dan akar menggambarkan kaki mereka
Cara Merias Diri
Suku asmat memiliki cara yang sangat sederhana untuk merias diri mereka. mereka hanya membutuhkan tanah merah untuk menghasilkan warna merah. untuk menghasilkan warna putih mereka membuatnya dari kulit kerang yang sudah dihaluskan. sedangkan warnah hitam mereka hasilkan dari arang kayu yang dihaluskan. cara menggunakan pun cukup simpel, hanya dengan mencampur bahan tersebut dengan sedikit air, pewarna itu sudah bisa digunkan untuk mewarnai tubuh.
Ada istiadat suku asmat
Suku Asmat adalah suku yang menganut Animisme, sampai dengan masuknya para Misionaris pembawa ajaran baru, maka mereka mulai mengenal agama lain selain agam nenek-moyang. Dan kini, masyarakat suku ini telah menganut berbagai macam agama, seperti Protestan, Khatolik bahkan Islam. Seperti masyarakat pada umumnya, dalam menjalankan proses kehidupannya, masyarakat Suku Asmat pun, melalui berbagai proses, yaitu :
·         Kehamilan, selama proses ini berlangsung, bakal generasi penerus dijaga dengan baik agar dapat lahir dengan selamat dengan bantuan ibu kandung alau ibu mertua.
·         Kelahiran, tak lama setelah si jabang bayi lahir dilaksanakan upacara selamatan secara sederhana dengan acara pemotongan tali pusar yang menggunakan Sembilu, alat yang terbuat dari bambu yang dilanjarkan. Selanjutnya, diberi ASI sampai berusia 2 tahun atau 3 tahun.
·         Pernikahan, proses ini berlaku bagi seorang baik pria maupun wanita yang telah berusia 17 tahun dan dilakukan oleh pihak orang tua lelaki setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan melalui uji keberanian untuk membeli wanita dengan mas kawinnya piring antik yang berdasarkan pada nilai uang kesepakatan kapal perahu Johnson, bila ternyata ada kekurangan dalam penafsiran harga perahu Johnson, maka pihak pria wajib melunasinya dan selama masa pelunasan pihak pria dilarang melakukan tindakan aniaya walaupun sudah diperbolehkan tinggal dalam satu atap.
·         Kematian, bila kepala suku atau kepala adat yang meninggal, maka jasadnya disimpan dalam bentuk mumi dan dipajang di depan joglo suku ini, tetapi bila masyarakat umum, jasadnya dikuburkan. Proses ini dijalankan dengan iringan nyanyian berbahasa Asmat dan pemotongan ruas jari tangan dari anggota keluarga yang ditinggalkan.

Unik
Dalam memenuhi kebutuhan biologisnya, baik kaum pria maupun wanita melakukannya di ladang atau
kebun, disaat prianya pulang dari berburu dan wanitanya sedang berkerja di ladang. Selanjutnya, ada
peristiwa yang unik lainnya dimana anak babi disusui oleh wanita suku ini hingga berumur 5 tahun.
Rumah Adat
Rumah merupakan tempat berlindung bagi manusia.Rumah tradisional menurut bahan mentahnya dibuat dari serat, jerami, kayu,bambu, kulit pohon .
Ada 3 (tiga) bentuk rumah, yaitu : 
  • Rumah setengah dibawah tanah (semisub-terranian dwelling)
  • Rumah di atas tanah (surface dwellings)
  • Rumah-rumah di atas tiang (Pile dwelling)



Roh-roh dan Kekuatan Magis
Roh setan
Kehidupan orang-orang Asmat sangat terkait erat dengan alam sekitarnya. Mereka memiliki kepercayaan bahawa alam ini didiami oleh roh-roh, jin-jin, makhluk-makhluk halus, yang semuanya disebut dengan setan. Setan ini digolongkan ke dalam 2 kategori :
1. Setan yang membahayakan hidup Setan yang membahayakan hidup ini dipercaya oleh orang Asmat sebagai setan yang dapat mengancam nyawa dan jiwa seseorang. Seperti setan perempuan hamil yang telah meninggal atau setan yang hidup di pohon beringin, roh yang membawa penyakit dan bencana (Osbopan).
2. Setan yang tidak membahayakan hidup Setan dalam kategori ini dianggap oleh masyarakat Asmat sebagai setan yang tidak membahayakan nyawa dan jiwa seseorang, hanya saja suka menakut-nakuti dan mengganggu saja. Selain itu orang Asmat juga mengenal roh yang sifatnya baik terutama bagi keturunannya., yaitu berasal dari roh nenek moyang yang disebut sebagai yi-ow
Kekuatan magis dan Ilmu sihir
Orang Asmat juga percaya akan adanya kekuatan-kekuatan magis yang kebanyakan adalah dalam bentuk tabu. Banyak hal -hal yang pantang dilakukan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti dalam hal pengumpulan bahan makanan seperti sagu, penangkapan ikan, dan pemburuan binatang.
Kekuatan magis ini juga dapat digunakan untuk menemukan barang yang hilang, barang curian atau pun menunjukkan si pencuri barang tersebut. Ada juga yang mempergunakan kekuatan magis ini untuk menguasai alam dan mendatangkan angin, halilintar, hujan, dan topan.

Sumber Alam dan Potensi Alam
Selain ikan,cucut,kepiting,udang,teripang,ikan penyu,cumi-cumi,dan hewan lainnya yang melimpah
ruah.Daerah Asmat juga memiliki sumber daya alam yang amat luar biasa,seperti :
rotan,kayu,gahar,kemiri,kulit masohi,kulit lawang,damar,dan kemenyan.

Wanita Dalam Pandangan Suku Asmat
Simbolisasi perempuan dengan Flora & Fauna yang berharga bagi masyarakat Asmat
(pohon/kayu,kuskus,anjing,burung kakatua dan nuri,serta bakung),seperti kata Asmat diatas,menunjukkan
bagaimana sesungguhnya masyarakat Asmat menempatkan perempuan yang sangat berharga bagi
mereka.Hal ini tersirat juga dalam berbagai seni ukiran dan pahatan mereka.Namun dalam gegap gempitanya
serta kemasyuran pahatan dan ukiran Asmat.Tersembunyi suatu realita derita para Ibu dan gadis Asmat yang
tak terdengar dari dunia luar.
Derita perempuan Asmat menjadi pelakon tunggal dalam menghidupi suku tersebut.Setiap harinya mereka
harus menyediakan makanan untuk suami dan anak-anaknya,mulai dari mencari ikan,udang,kepiting,dan
tembelo sampai kepada mencari pohon sagu yang tua,menebang pohon sagu,menokok,membawa sagu dari
hutan,memasak dan menyajikan.Setelah itu mencuci tempat makanan atau tempat masak termaksud
mengambil air dari telaga atau sungai yang jernih untuk keperluan minum keluarga.
Sementara itu kegiatan laki-laki Asmat sehari-harinya adalah menikmati makanan yang disediakan
istrinya,mengisap tembakau,dan berjudi.Kadang suami membuat rumah atau perahu,namun dengan batuan
istri.Ada pula suami yang mau menemani istrinya mencari kayu bakar.Sayangnya mereka hanya benar-benar
menemani.Mendayung perahu,menebang kayu,dan membawanya pulang adalah tugas istri.Suami yang cukup
berbaik hati akan membantu membawakan kapak istrinya.
Jika istri tidak menyiapkan permintaan suaminya seperti sagu atau ikan,maka istri akan menjadi korban
luapan kemarahan.Jika mereka kalah judi,maka istri pula yang akan dijadikan obyek kekesalan.Mereka
yang tinggal di Agats,kini terbiasa pula untuk mabuk,mereka lebih rentan untuk mengamuk,sehingga istripun
yang akan lebih banyak menerima tindak kekerasan.
Kadangkala laki-laki Asmat mengukir,jika mereka ingin tau atau jika hendak menyelenggarakan
pesta.Ketika laki-laki mengukir,maka tugas perempuan akan semakin bertambah.Perempuan harus terus
menyediakan sagu bakar dan makanan lain yang diinginkan suami mereka agar dapat terus bertenaga untuk
mengukir.Semakin lama laki-laki mengukir,semakin banyak pula makanan yang harus mereka sediakan.Hal
itu berarti akan semakin lelah perempuan Asmat,karena harus memangur,meramah,dan mengolah sagu,dan
bahkan menjaring ikan,lebih tragisnya lagi,jika ukiran itu dijual,maka uangnya hanya untuk suami yang
membuatnya,perempuan Asmat tidak menerima imbalan apapun untuk jerih payahnya menyediakan
makanan. Padahal tanpa makanan itu,satu ukiranpun tidak akan selesai dibuat.(Dewi Linggasari,2004,Yang
Perkasa Yang Tertindas. Potret Hidup Perempuan Asmat.Yogyakarta : Bigraf Publishing,bekerjasama
dengan Yayasan Adhikarya IKAPI dan The Fourt Foundation.Hal.22).

Bencana Yang Di Waspadai
Bencana bagi Suku Asmat kurang lebih ada 3,yaitu ;
  • Penyakit Malaria
  • Buaya
  • HIV/AIDS

Setelah virus HIV/AIDS marak di Asmat dan mulai merenggut korban jiwa,semakin bertumpuk daftar
persoalan yang harus dihadapi PEMDA dan seluruh masyarakat Asmat.Sebagai sebuah Kabupaten baru
yang tengah sibuk-sibuknya melakukan pembenahan infrastruktur dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
rangka menyelenggarakan sebuah pemerintahan baru,dalam berbagi aspek,berjangkitnya HIV/AIDS ini
merupakan sebuah pukulan telak yang bakal menyedot dana,waktu,tenaga,dan pikiran dari segenap
komponen masyarakat Asmat,instansi-instansi terkait dalam jajaran pemerintahan Kabupaten Asmat
khususnya dan sudah pasti butuh Pemerintah Pusat perlu segera mengambil langkah-langkah
penanggulanggannya.

Mitologi
Dalam hal kepercayaan orang Asmat yakin bahwa mereka adalah keturunan dewa yang turun dari dunia
gaib yang berada di seberang laut di belakang ufuk, tempat matahari terbenam tiap hari. Menururt keyakinan
orang Asmat, dewa nenek-moyang itu dulu mendarat di bumi di suatu tempat yang jauh di pegunungan.
Dalam perjalanannya turun ke hilir sampai ia tiba di tempat yang kini didiami oleh orang Asmat hilir, ia
mengalami banyak petualangan. Dalam mitologi orang Asmat yang berdiam di Teluk Flaminggo misalnya,
dewa itu namanya Fumeripitsy. Ketika ia berjalan dari hulu sungau ke arah laut, ia diserang oleh seekor
buaya raksasa. Perahu lesung yang ditumpanginya tenggelam. Dalam perkelahian sengit yang terjadi, ia dapat
membunuh si buaya, tetapi ia sendiri luka parah. Ia terbawa arus yang mendamparkannya di tepi sungai
Asewetsy, desa Syuru sekarang. Untung ada seekor burung Flamingo yang merawatnya sampai ia sembuh
kembali; kemudian ia membangun rumah yew dan mengukir dua patug yang sangat indah serta membuat
sebuah genderang em, yang sangat kuat bunyinya. Setelah ia selesai, ia mulai menari terus-menerus tanpa
henti, dan kekuatan sakti yang keluar dari gerakannya itu memberi hidup pada kedua patung yang diukirnya.
Tak lama kemudian mulailah patung-patung itu bergerak dan menari, dan mereka kemudian menjadi
pasangan manusia yang pertama, yaitu nenek-moyang orang Asmat.
Upacara Adat
Ritual/ Upacara suku Asmat yaitu :
Ritual Kematian
Orang Asmat tidak mengenal dalam hal mengubur mayat orang yang telah meninggal. Bagi mereka, kematian
bukan hal yang alamiah. Bila seseorang tidak mati dibunuh, maka mereka percaya bahwa orang tersebut
mati karena suatu sihir hitam yang kena padanya. Bayi yang baru lahir yang kemudian mati pun dianggap hal
yang biasa dan mereka tidak terlalu sedih karena mereka percaya bahwa roh bayi itu ingin segera ke alam
roh-roh. Sebaliknya kematian orang dewasa mendatangkan duka cita yang amat mendalam bagi masyarakat
Asmat.
Suku Asmat percaya bahwa kematian yang datang kecuali pada usia yang terlalu tua atau terlalu muda,
adalah disebabkan oleh tindakan jahat, baik dari kekuatan magis atau tindakan kekerasan. Kepercayaan
mereka mengharuskan pembalasan dendam untuk korban yang sudah meninggal. Roh leluhur, kepada siapa
mereka membaktikan diri, direpresentasikan dalam ukiran kayu spektakuler di kano, tameng atau tiang kayu
yang berukir figur manusia. Sampai pada akhir abad 20an, para pemuda Asmat memenuhi kewajiban dan
pengabdian mereka terhadap sesama anggota, kepada leluhur dan sekaligus membuktikan kejantanan
dengan membawa kepala musuh mereka, sementara bagian badannya di tawarkan untuk dimakan anggota
keluarga yang lain di desa tersebut.
Apabila ada orang tua yang sakit, maka keluarga terdekat berkumpul mendekati si sakit sambil menangis
sebab mereka percaya ajal akan menjemputnya. Tidak ada usaha-usaha untuk mengobati atau memberi
makan kepada si sakit. Keluarga terdekat si sakit tidak berani mendekatinya karena mereka percaya si sakit
akan ´membawa´ salah seorang dari yang dicintainya untuk menemani. Di sisi rumah dimana si sakit
dibaringkan, dibuatkan semacam pagar dari dahan pohon nipah. Ketika diketahui bahwa si sakit meninggal
maka ratapan dan tangisan menjadi-jadi. Keluarga yang ditinggalkan segera berebut memeluk sis akit dan
keluar rumah mengguling-gulingkan tubuhnya di lumpur. Sementara itu, orang-orang di sekitar rumah
kematian telah menutup semua lubang dan jalan masuk (kecuali jalan masuk utama) dengan maksud
menghalang-halangi masuknya roh-roh jahat yang berkeliaran pada saat menjelang kematian. Orang-orang
Asmat menunjukkan kesedihan dengan cara menangis setiap hari sampai berbulan-bulan, melumuri tubuhnya
dengan lumpur dan mencukur habis rambutnya. Yang sudah menikah berjanji tidak akan menikah lagi (meski
nantinya juga akan menikah lagi) dan menutupi kepala dan wajahnya dengan topi agar tidak menarik bagi
orang lain.
Mayat orang yang telah meninggal biasa diletakkan di atas para (anyaman bambu), yang telah disediakan di luar kampung dan dibiarkan sampai busuk. Kelak, tulang belulangnya dikumpulkan dan disipan di atas pokok-pokok kayu. Tengkorak kepala diambil dan dipergunakan sebagai bantal petanda cinta kasih pada yang meninggal. Orang Asmat percaya bahwa roh-roh orang yang telah meninggal tersebut (bi) masih tetap berada di dalam kampung, terutama kalau orang itu diwujudkan dalam bentuk patung mbis, yaitu patung kayu yangtingginya 5-8 meter. Cara lain yaitu dengan meletakkan jenazah di perahu lesung panjang dengan perbekalan seperti sagu dan ulat sagu untuk kemudian dilepas di sungai dan seterusnya terbawa arus ke laut menuju peristirahatan terakhir roh-roh.
Saat ini, dengan masuknya pengaruh dari luar, orang Asmat telah mengubur jenazah dan beberapa barang milik pribadi yang meninggal. Umumnya, jenazah laki-laki dikubur tanpa menggunakan pakaian, sedangkan jenazah wanita dikubur dengan menggunakan pakaian. Orang Asmat juga tidak memiliki pemakaman umum, maka jenazah biasanya dikubur di hutan, di pinngir sungai atau semak-semak tanpa nisan. Dimana pun jenazah itu dikubur, keluarga tetap dapat menemukan kuburannya.
Ritual Pembuatan dan Pengukuhan Perahu Lesung
Setiap 5 tahun sekali, masyarakat Asmat membuat perahu-perahu baru.Dalam proses pembuatan prahu hingga selesai, ada berapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah pohon dipilih, ditebang, dikupas kulitnya dan diruncingkan kedua ujungnya, batang itu telah siap untuk diangkut ke pembuatan perahu. Sementara itu, tempat pegangan untuk menahan tali penarik dan tali kendali sudah dipersiapkan. Pantangan yang harus diperhatikan saat mengerjakan itu semua adalah tidak boleh membuat banyak bunyi-bunyian di sekitar tempa itu. Masyarakat Asmat percaya bahwa jika batang kayu itu diinjak sebelum ditarik ke air, maka batang itu akan bertambah berat sehingga tidak dapat dipindahkan.
Untuk menarik batang kayu, si pemilik perahu meminta bantuan kepada kerabatnya. Sebagian kecil akan mengemudi kayu di belakang dan selebihnya menarik kayu itu. Sebelumnya diadakan suatu upacara khusus yang dipimpin oleh seorang tua yang berpengaruh dalam masyarakat. Maksudnya adalah agar perahu itu nantinya akan berjalan seimbang dan lancar.
Perahu pun dicat dengan warna putih di bagian dalam dan di bagian luar berwarna merah berseling putih. Perahu juga diberi ukiran yang berbentuk keluarga yang telah meninggal atau berbentuk burung dan binatang lainnya.Setelah dicat, perahu dihias dengan daun sagu. Sebelum dipergunakan, semua perahu diresmikan terlebih dahulu. Para pemilik perahu baru bersama dengan perahu masing-masing berkumpul di rumah orang yang paling berpengaruh di kampung tempat diadakannya pesta sambil mendengarkan nyanyi -nyanyian dan penabuhan tifa. Kemudian kembali ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan diri dalam perlombaan perahu. Para pendayung menghias diri dengan cat berwarna putih dan merah disertai bulu-bulu burung. Kaum anak-anak dan wanita bersorak-sorai memberikan semangat dan memeriahkan suasana. Namun, ada juga yang menangis mengenang saudaranya yang telah meninggal.
Dulu, pembuatan perahu dilaksanakan dalam rangka persiapan suatu penyerangan dan pengayauan kepala. Bila telah selesai, perahu -perahu ini dicoba menuju tempat musuh dengan maksud memanas -manasi mereka dan memancing suasana musuh agar siap berperang. Sekarang, penggunaan perahu lebih terarahkan untuk pengangkutan bahan makanan.
Upacara Bis
Upacara bis merupakan salah satu kejadian penting di dalam kehidupan suku Asmat sebab berhubungan dengan pengukiran patung leluhur (bis) apabila ada permintaan dalam suatu keluarga. Dulu, upacara bis ini diadakan untuk memperingati anggota keluarga yang telah mati terbunuh, dan kematian itu harus segera dibalas dengan membunuh anggota keluarga dari pihak yang membunuh.
Untuk membuat patung leleuhur atau saudara yang telah meninggal diperlukan kurang lebih 6-8 minggu. Pengukiran patung dikerjakan di dalam rumah panjang (bujang) dan selama pembuatan patung berlangsung, kaum wanita tidak diperbolehkan memasuki rumah tersebut. Dalam masa-masa pembuatan patung bis, biasanya terjadi tukar-menukar istri yang disebut dengan papis. Tindakan ini bermaksud untuk mempererat hubungan persahabatan yang sangat diperlukan pada saat tertentu, seperti peperangan. Pemilihan pasangan terjadi pada waktu upacara perang-perangan antara wanita dan pria yang diadakan tiap sore.
Upacara perang-perangan ini bermaksud untuk mengusir roh-roh jahat dan pada waktu ini, wanita berkesempatan untuk memukul pria yang dibencinya atau pernah menyakiti hatinya. Sekarang ini, karena peperangan antar clan sudah tidak ada lagi, maka upacara bis ini baru dilakukan bila terjadi mala petaka di kampung atau apabila hasil pengumpulan bahan makanan tidak mencukupi. Menurut kepercayaan, hal ini disebabkan roh-roh keluarga yang telah meninggal yang belum diantar ketempat perisitirahatan terakhir, yaitu sebuah pulau di muara sungai Sirets.
Patung bis menggambarkna rupa dari anggota keluarga yang telah meninggal. Yang satu berdiri di atas bahu yang lain bersusun dan paling utama berada di puncak bis. Setelah itu diberikan warna dan diberikan hiasan-hiasan.Usai didandani, patung bis ini diletakkan di atas suatu panggung yang dibangun dirumah panjang. Pada saat itu, keluarga yang ditinggalkan akan mengatakan bahwa pembalasan dendam telah dilaksanakan dan mereka mengharapkan agar roh-roh yang telah meninggal itu berangkat ke pulau Sirets dengan tenang. Mereka juga memohon agar keluarga yang ditinggalkan tidak diganggu dan diberikan kesuburan. Biasanya, patung bis ini kemudian ditaruh dan ditegakkan di daerah sagu hingga rusak.
Upacara pengukuhan dan pembuatan rumah bujang (yentpokmbu)
Orang-orang Asmat mempunyai 2 tipe rumah, yaitu rumah keluarga dan rumah bujang (je). Rumah bujang inilah yang amat penting bagi orang-orang Asmat. Rumah bujang ini dinamakan sesuai nama marga (keluarga) pemiliknya.
Rumah bujang merupakan pusat kegiatan baik yang bersifat religius maupun yang bersifat nonreligius. Suatu keluarga dapat tinggal di sana, namun apabila ada suatu penyerangan yang akan direncanakan atau upacara-upacara tertentu, wanita dan anak-anak dilarang masuk. Orang-orang Asmat melakukan upacara khusus untuk rumah bujang yang baru, yang dihadiri oleh keluarga dan kerabat. Pembuatan rumah bujang juga diikuti oleh beberapa orang dan upacara dilakukan dengan tari-tarian dan penabuhan tifa.

Alat – alat transportasi
Alat-alat transportasi dengan segala jenis danbentuknya merupakan unsur kebudayan. Sejak zaman purba, manusia telahmengembangkan alat transportasi, walaupun sifatnya masih sederhana. Padamasyarakat tradisional, alat-alat transportasi terpenting adalah rakit/sampan, perahu,kereta beroda, alat seret dan binatang. Sejak dulu manusia telah menggunakanbinatang sebagai alat transportasi. Di siberia sejak dahulu orang telahmenggunakan sapi, kerbau, keledai, dan gajah sebagai alat angkut. Asia Utaradan Kanada Utara, rusa Reider dan anjing menjadi binatang transpotasi yangpenting. Untuk mengangkut barang menggunakan alat yang disebut Travois dan alatseret (sledge)

Pakaian
Pekaian merupakan benda budaya yang sangat pentingbagaimana tingkat kebudayaan masyarakat tercermin dari cara pemilihan danmengenakan pakaian. Pada masyarakat tradisional cara berpakaian msih sangatsederhana. Dari bahan mentahnya, pekaian terbuat dari daun-daunan, sepertidiikat dan dicelup. Ditinjau dari fungsinya, pakaian tradisional dibagi menjadi4 (empat) macam, yaitu :

1)      Alat untuk melindungi tubuh dari pengaruhalam (panas dan dingin)
2)      Lambang keunggulan
3)      Simbo yang dianggap suci
4)      Sebagai perhiasan

Pada masysarakat modern, fungsi pakaian sudahlebih komplek dan bervariasi. Selain keempat fungsi tersebut, pakaian merupakansimbol dan status sosial budaya.





Sumber: 
www.kidnesia.com
http://id.shvoong.com
http://epwisata.wordpress.com
http://forum.detik.com
http://liburan.info



Baca Juga :
  1. Lirik Lagu Green Day - The Forgotten [Theme Song Breaking Dawn Part 2]
  2. Lyric Lagu Simple Plan - Welcome to My Life
  3. Lyric Lagu Simple Plan - Shut Up
  4. Lyric Lagu Simple Plan - Untitled
  5. Download Browser Google Chrome Terbaru
  6. Download Browser Mozilla FirefoxTerbaru
  7. Cara Membuat Blog di Blogspot/Blogger
  8. Mempercepat Koneksi Internet 3 Kali Lipat dengan Browser Firefox
  9. Cara Mempercepat Koneksi Internet di Warnet
  10. 10 Great Motivation
  11. Cara Mempercepat Koneksi Internet pada Windows 7
  12. Perbedaan KBps dengan Kbps
  13. Kumpulan URL Link Situs Keamanan Website
  14. Download Free All Game House dari A - Z
  15. PERBEDAAN HECKER DAN CRACKER
  16. Motivasi Untuk Orang yang Tidak Ingin Miskin

Rabu, 03 April 2013

PANCASILA VS MANUSIA (KORUPTOR)

NAMA   : MUHAMMAD YAASIIN
KELAS  : 1IA16
NPM     : 55412128

siapa yang harus disalahkan jika terjadi korupsi dimana mana? pancasila kah atau manusia?
Sebenarnya jawabanya sangat mudah, kebanyakan orang pasti langsung menjawab bahwa pancasila yang benar dan manusia yang harus disalahkan, tetapi apakah para koruptor berkata demikian?
Salah satunya adalah ucapan dari Muhammad Nazzarudin, Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat dan juga narapidana yang tersandung kasus korupsi Wisma Atlet.
Nazzarudin berkata pada http://www.kisi-kisi.com/article/54/nazaruddin-akhirnya-berhasil-diwawancarai- yang diakses pada hari senin 1 april 2013 pukul 23.00
“Dia juga takut kalau pulang ke Indonesia, prosesnya akan dimanipulasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan. (hanya dia dan Tuhan yang tahu(19/06/2011)”
Nazzarudin masih mempercayai dan setuju pada pancasila, sila pertama yaitu “Ketuhanan yang maha esa” , sehingga dia berpendapat bahwa “hanya tuhan yang tahu” mungkin kata kata itu dia yakini bahwa sila pertama akan ditegakan diluar indonesia, karena dia benar benar enggan untuk pulang ke indonesia, karena beberapa manusia di indonesia akan memanipulasi kasus yang sedang dialaminya, sehingga manusia di indonesia akan melenceng dari sila pertama, terlepas dari benar atau tidaknya fakta yang terlontar dari mulut nazarudin setidaknya kita mengetahui bahwa seorang nazarundin yang tersandung kasus korupsi wisma atlet masih mempercayai pancasila sila pertama lalu bagai mana menurut angelina sondakh, yang biasa di sapa angie wanita yang ikut terseret kasus korupsi wisma atlet bersama dengan nazzarudin, angie berkata di http://hukum.kompasiana.com/2012/03/05/angelina-sondakh-dan-kesaksiannya-dari-sisi-lain-444384.html yang diakses pada hari rabu 3 april 2013 pukul 05.13
“ Saya melakukan ini bukan atas kemauan saya, tapi sekedar menjalankan perintah. Mengapa harus saya yang menerima hukumannya ? “
Angelina Sondakh, yang oleh media telah divonis bersalah, yang telah menyinggung rasa keadilan masyarakat, mungkin menurut sudut pandang dirinya dia memang merasa tidak bersalah, karena menjalankan tugas memang sesuatu yang tidak bisa ditolak.
Tugas dari siapa? Siapa yang harus dipersalahkan ? dan Angelina Sondakh tahu benar siapa yang salah, siapa yang akan terseret bila ia buka mulut. Maka nasibnya ia serahkan pada deal-deal yang akan dilakukan oleh kekuatan yang berada dibelakangnya tanpa ia melakukan sesuatu.
Dengan terlontarnya kata kata seperti ini dari mulut angie, membuat kita berfikir bahwa dibalik sosok angie masih ada seseorang atasan yang bekerja dengan mengatas namakan seorang angie, tetapi yang menjadi sebuah pertanyaan adalah kenapa tidak ditindak lajuti seseorang yang berada dibalik nama anggie? Kenapa hanya anggie yang diadili? Dengan penjelasan penjelasan kasus angie tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa angie diadili sendirian , dan sosok dibalik angie tidak ikut di adili, ini menunjukan sebagian manusia yang terkait pada kasus tersebut tidak memiliki rasa keadilan yang berlandaskan pancasila, karna sudah mengingkari panca sila, tepat nya sila ke dua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Dengan penjelasan penjelasan dan contoh diatas kita mengetahui bahwa sebagian manusia yang berada di bangku pemerintahan seperti orang orang diatas lebih memungkinkan untuk bertindak korupsi, dan kebanyakan manusaia yang tertangkap kasus korupsi merupakan wakil wakil rakyat, ini menunjukan bahwa sebagian manusia manusia yang berada di posisi wakil rakyat sudah mengingkari pancasila, lebih tepatnya sila ke empat yang ber bunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”  memang manusia manusia yang menjadi wakil rakyat di indonesia dipilih melalui permusyawaratan perwakilan, tetapi kebanyakan dari para manusia itu mempunyai pendirian yang bertentangan dengan pancasila, walaupun sebagian orang terlihat bijaksana diluar tetapi kita tidak tahu apa yang ada didalam dirinya, yang lama kelamaan ternyata terbukti sebagian wakil rakyat tersandung kasus korupsi, penulis berhasil menumukan situs web yang gerisi daftar koruptor indonesia yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pada situs http://korupedia.org/reports/  yang diakses pada hari rabu 3 April 2013 pukul 05.35 di dalam situs tersebut terdapat 172 laporan pidana kuropsi dari tanggal 28 may hingga januari 2013, pada situs http://korupedia.org/feeds terdapat berita berita terkait kasus korupsi yang jumlahnya sudah sebanyak 1364 berita dari berbagai situs penyedia berita.
Beberapa daftar koruptor akhir akhir ini :
KORUPTOR
LOKASI
TANGGAL
Pinrang, Sulawesi Selatan, Indonesia
Jan 28 2013
Kota Ternate Maluku Utara
Aug 10 2012
surabaya, indonesia
Aug 2 2012
agam, indonesia
Jul 31 2012
Kalimantan Selatan
May 14 2012
Jakarta, Indonesia
May 10 2012
Jakarta, Indonesia
May 10 2012
Ogan Ilir, sumatera selatan
Apr 30 2012
Ende, NTT
Apr 11 2012
Medan
Apr 11 2012


Ada pula map tentang kasus kasus korupsi di indonesia di sutus tersebut:

Beberapa berita terakhir tentang kasus korupsi :





Beberapa koruptor yang telah di jatuhi hukuman beserta kasus yang terkait:


Jadi kesimpulanya adalah semua manusia di indonesia mengetahui banyak hal terkait pancasila, tetapi kebanyakan manusia tersebut tidak menanamkan dan menerapkan pancasila pada kehidupanya, sehingga bisa berakhibat munculnya koruptor.
Saran dari penulis adalah menerapkan semua nilai nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari agar tidak muncul hal – hal negatif yang timbul dari penyelewengan pancasila


Baca Juga :
  1. Lirik Lagu Green Day - The Forgotten [Theme Song Breaking Dawn Part 2]
  2. Lyric Lagu Simple Plan - Welcome to My Life
  3. Lyric Lagu Simple Plan - Shut Up
  4. Lyric Lagu Simple Plan - Untitled
  5. Download Browser Google Chrome Terbaru
  6. Download Browser Mozilla FirefoxTerbaru
  7. Cara Membuat Blog di Blogspot/Blogger
  8. Mempercepat Koneksi Internet 3 Kali Lipat dengan Browser Firefox
  9. Cara Mempercepat Koneksi Internet di Warnet
  10. 10 Great Motivation
  11. Cara Mempercepat Koneksi Internet pada Windows 7
  12. Perbedaan KBps dengan Kbps
  13. Kumpulan URL Link Situs Keamanan Website
  14. Download Free All Game House dari A - Z
  15. PERBEDAAN HECKER DAN CRACKER
  16. Motivasi Untuk Orang yang Tidak Ingin Miskin